A.
Lingkungan
Hidup dan Perubahannya.
Lingkungan hidup,
menurut UU No. 23 tahun 1997, didefenisikan sebagai kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup. Dalam pengelolaan lingkungan hidup, manusia mempunyai peran yang sangat
penting, karena pengelolaan lingkungan hidup pada akhirnya ditujukan untuk
keberlangsungan kehidupan manusia di muka bumi ini.
Istilah lingkungan
hidup pertama kali dimunculkan oleh Ernst Haeckel pada tahun 1886, yang
menunjuk kepada keseluruhan organism atau pola hebungan antar organism dan
lingkungannya. Ekologi adalah cabang dari ilmu Biologi yang mempelajari
mengenai lingkungan hidup (Ekosistem) atau planet bumi ini secara keseluruhan.
Lingkungan hidup mempunyai fungsi yang sangat penting, yaitu sebagai tempat
kediaman dan sebagai sumber kehidupan.
Ekosistem adalah
tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling
mempengaruhi dalam bentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas
lingkungan. Peranan ekosistem diantaranya :
a.
Pemurnian udara dan
air
b.
Pengurangan kekeringan
dan banjir
c.
Pembentukan dan
pemeliharaan kesuburan tanah
d.
Detoksifikasi
(penetralan racun) dan dekomposisi (penguraian sampah)
e.
Penyerbukan tanaman
perkebunan dan vegetasi alami
f.
Penyebaran benih
g.
Siklus dan pergerakan nutrient
h.
Pengendalian mayoritas
hama agrikultur potensial secara luas
i.
Pemeliharaan
biodiversitas
j.
Perlindungan pantai
dari erosi oleh ombak
k.
Perlindungan dari
sinar ultraviolet matahari yang berbahaya
l.
Stabilitas iklim
parsial
m.
Pengendalian cuaca
yang ekstrim dan dampaknya
Pembangunan yang dilakukan saat ini bertujuan untuk
mencukupi kebutuhan manusia. Pembangunan diutamakan untuk “pertumbuhan ekonomi”
yang tidak ramah lingkungan. Semuanya itu menyebabkan pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup. Pengaruh terhadap lingkungan sebagai akibat pengurasan dan
pemborosan sumber daya alam serta pencemaran lingkungan di antaranya adalah :
1.
Peningkatan pencemaran
limbah B3 (bahan buangan barbahaya beracun)
2.
Peningkatan hujan asam
3.
Penipisan gas O3 (lapisan ozon) di atmosfir yang merupakan
pelindung bumi dari berbagai sinar kosmis yang membahayakan kesehatan.
4.
Peningkatan gas-gas
rumah kaca seperti CO2, CH4, CPC, dan N2O
5.
Pemanasan global
6.
Punahnya hutan tropis
dengan laju kepunahan 100.000 km2/tahun
7.
Degradasi
keanekaragaman hayati bumi
8.
Penyusutan tanah subur
dan peningkatan tanah kritis
9.
Krisis air bersih
Dengan kondisi
seperti ini, lingkungan hidup perlu diatur dan dikelola dengan baik sehingga
dapat memberikan manfaat yang optimal, mencukupi kebutuhan hidup generasi saat
ini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan hidup generasi
yang akan datang. Saat ini, telah dikembangkan berbagai macam cara untuk
melestarikan lingkungan hidup. Seperti pengolahan sampah dan pemakaian sumber
energi alternatif.
B.
Faktor
penyebab perubahan lingkungan hidup.
1.
Perubahan lingkungan
akibat aktivitas manusia.
·
Pencemaran lingkungan
·
Penebangan hutan
·
Pembangunan
·
Penggunaan pestisida
2.
Perubahan lingkungan
akibat faktor alam
·
Banjir
·
Gempa bumi
·
Gunung meletus
C. Pencemaran Lingkungan Hidup
1. Pencemaran
Dalam UU no. 4/1992 diperbarui dengan UU no. 23/997 tentang pengelolaan
lingkungan hidup didefenisikan sebagai masuknya makhluk hidup, zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan dan/atau berubahnya tatanan lingkungan
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan turun sampai tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi
sesuai dengan peruntukkannya. Dengan demikian bahan yang diintroduksi ke
lingkungan adalah pencemar atau polutan.
2. Jenis – Jenis Pencemaran
a)
Pencemaran Udara
Udara di alam tidak
pernah benar-benar bebas pencemar sama sekali karena berbagai kegiatan alami
seperti kegiatan vulkanik, pembusukan sampah, dan pembakaran hutan menghasilkan
gas SO2, H2S, dan CO sebagai produk sampingnya. Di samping
itu partikel bisa tersebar melalui angin dan kegiatan vulkanik. Kegiatan lain
yang dapat meningkatkkan pencemar di udara adalah kegiatan manusia. Sumber
pencemar udara primer adalah CO, Nox, Hidrokarbon (HC), Sox, dan
partikel. Sumber utama pencemar udara berasal dari transportasi yang menyumbang
hampir 60% CO dan 15% HC. Polutan pencemaran udara yaitu :
·
Karbon Dioksida (CO2).
Karbon dioksida dihasilkan dari pemakaian bahan bakar fosil
(minyak bumi atau batubara), pembakaran gas alam dan hutan, respirasi, dan
pembusukan.
·
Sulfur Dioksida (SO2) dan Nitrogen Monoksida (NO).
Berasal dari pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau
batubara), misalnya gas buangan kendaraan.
·
Karbon Monoksida (CO).
Berasal dari
pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara) dan gas buangan
kendaraan bermotor yang pembakarannya tidak sempurna. Selain itu, CO juga bisa
berasal dari pembakaran sampah dan industri.
·
Kloro fluoro karbon
(CFC).
Berasal dari
pendingin ruangan, lemari es, dan perlengkapan yang menggunakan penyemprot
aerosol.
·
Dioksin.
Dioksin terdiri
dari 210 senyawa yang termasuk golongan polychlorinated dibenzo-p-dioksin
(PCDD) dan polychlorinated dibenzofuran (PCDF). Dioksin bersifat karsinogenik
(bahan yang diduga penyebab kanker) kuat dan menyebabkan perubahan system
hormon, pertumbuhan abnormal, mengganggu janin, menurunkan kapasitas
reproduksi, dan penghambatan system kekebalan tubuh.
Sumber dioksin adalah pembakaran
bahan bakar biomassa, limbah pertanian, dan sampah. Pembentukan dioksin terjadi
saat pembakaran bahan yang mengandung khlor seperti limbah tumbuhan, banyak
jenis kertas, dan berbagai jenis plastic, juga bensin bertimbal yang mengandung
khlor. Penyebaran dioksin dapat melalui udara lalu mengendap di permukaan
tanah, bangunan, air, daun, dan lain-lain.
·
Nitrogen Oksida(NO).
Sumber NO terbanyak
dilepaskan dari hasil kegiatan bakteri dalam bentuk NO namun tidak menyebabkan
masalah karena tersebar secara merata. Sumber lain yang bermasalah yaitu yang
berasal dari kegiatan manusia seperti pembakaran arang, minyak gas alam dan
bensin/transportasi karena dapat menumpuk di suatu lokasi tertentu dalam jumlah
yang cukup besar. gas NO dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman, seperti
munculnya bintik pada daun, nekrosis, sampai menghambat kecepatan pada
fotosintesis. Selain itu, NO dapat menyebabkan paralisis system saraf pada
hewan.
·
Hidrokarbon (HC) dan
Oksidan Fotokimia.
Hidrokarbon
dihasilkan dari kegiatan manusia dengan sumber utama transportasi (sekitar
50%), pembakaran gas, minyak, arang an kayu, proses industri, pembuangan
sampah, kebakaran hutan dan sebagainya. Bahaya polutan HC berasal dari hasil
reaksi fotokimia yang melibatkan sinar matahari dan siklus fotolitik NO. dampak
HC dan oksida fotokimia terhadap tumbuhan beragam seperti nekrosis, daun muda
rusak, menghambat pertumbuhan, dan bagian-bagian bunga mati. Sedangkan dampak
terhadap manusia meliputi iritasi mukosa dan mata, gangguan sistem pernapasan
serta hilangnya koordinasi tubuh.
·
Timbal (Pb).
Gas Pb dihasilkan
dari pembakaran zat aditif bensin. Sumber lain partikel Pb adalah pabrik alkil
Pb dan Pb oksida dan pembakaran arang.
·
Sulfur Oksida (SO).
Berasal dari
aktifitas vulkanik an aktifitas manusia seperti pembakaran arang, minyak, dan
gas. Sumber lainnya yaitu proses industri seperti pemurnian petroleum, industry
H2SO4, dan
peleburan baja. dampak sulfur terhadap tanaman menyebabkan warna daun memucat,
kering, dan mati sedangkan dampak kronis menyebabkan daun kuning karena
pembentukan klorofil terhalang. Pengaruh terhadap manusia menyebabkan iritasi
pada sistem respirasi dan merupakan polutan yang berbahaya untuk orang tua dan
penderita kronis system pernapasan dan kardiovaskuler.
·
Partikel.
Polutan jenis ini
berada di udara dalam jumlah cukup tinggi terutama di kota. Sumbernya berasal
dari kegiatan vulksnik sedangkan sumber utama dari kegiatan manusia berasal
dari pembakaran diikuti industri seperti peleburan baja. Partikel mengganggu
proses fotosintesis karena kerak yang terbentuk dari campuran partikel dan uap
air di daun yang tidak tercuci dengan air hujan.
·
Pengaruh rumah kaca.
Rumah kaca dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global,
yaitu naiknya suhu bumi akibat meningkatnya gas rumah kaca dan menyebabkan
kandungan energi meningkat mendorong terjadinya perubahan iklim antara lain
frekuensi dan intensitas badai dan peristiwa ekstrim lainnya.
b)
Pencemaran Air
Sumber pencemaran
air meliputi sebagai berikut :
·
Padatan
Polutan dalam
bentuk padatan terbagi ke dalam padatan terendapkan (sedimen), tersuspensi, dan
koloid,terlarut, lemak, dan minyak. Sedimen adalah padatan yang langsung
mengendap jika air didiamkan beberapa saat karena ukurannya relatif besar.
sedimen merupakan padatan yang umum ditemukan dalam air permukaan akibat erosi.
Padatan menyebabkan air sungai menjadi keruh, tidak terlarut, dan tidak dapat
mengendap langsung kecuali ada gangguan kesetimbangan menyebabkan terjadinya
penggumpalan dan pengendapan.
·
Limbah Pertanian.
Kegiatan pengolahan
tanah (menyebabkan sedimentasi), pemupukan, dan pemberantasan hama merupakan
kegiatan yang menjadi sumber terlepasnya limbah pertanian ke perairan karena
biasanya tidak semua pupuk dan pestisida yang terpakai. Pupuk yang kaya unsure
hara akan menyebabkan terjadinya eutrofikasi dan kerusakan ekosistem. Beberapa
polutan yang biasa dipakai pada pertanian :
¹ Obat insektisida, bisa
mematikan biota air.
¹ Pupuk, menyebabkan
eutrofikasi, yakni suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya oksigen dan
mendorong terjadinya kehidupan organism anaerob.
·
Limbah Rumah Tangga.
¹ Bahan organik, menyebabkan
biota air mati.
¹ Bahan anorganik,
menyebabkan banjir.
¹ Bahan biologis,
menyebabkan timbulnya penyakit.
·
Limbah Industri.
Limbah industri
meliputi bahan organik dan bahan anorganik.
·
Mikroorganisme
Mikroorganisme di
dalam air berasal dari udara, tanah, sampah, lumpur, tanaman/hewan hidup dan
mati, serta bahan organik lainnya. Lama tidaknya mikroorganisme di dalam air
tergantung kecocokan kondisi air dengan syarat hidupnya. Air bisa menjadi media
bagi penyebaran penyakit patogen yang berbahaya. Jumlah dan jenis
mikroorganisme tergantung pada sumbeer air, komponen nutrient dalam air, bahan
toksik, organism air, dan factor fisik.
·
Logam Berat.
Logam berat yang
sering menjadi polutan di perairan adalah Hg, Pb, As, Cd, Cr, dan Ni. Merkuri
secara alami banyak ditemukan dalam bentuk tergabung dengan bahan lain dan
tersebar di karang, tanah, udara, dan air serta organism melalui proses fisik,
kimia, dan biologi yang kompleks.
·
Penangkapan Ikan dengan
Menggunakan racun.
Penangkapan ikan
dengan menggunakan bahan beracun (seperti potassium), selain dapat mencemari
air, juga bisa membunuh anakan ikan atau bibit ikan yang masih kecil, dan
organism lainnya yang berada di lingkungan air tersebut.
c)
Pencemaran Tanah.
Jenis polutan tanah
yaitu :
·
Senyawa Xenobiotik
Organik.
Senyawa ini
ditemukan dalam tanah dan beberapa diketahui bersifat karsinogenik (penyebab
kanker), teragenik, dan atau mutagenic(penyebab mutasi). Senyawa ini masuk
kedalam lingkungan alami secara langsung dari penggunaan pestisida atau
kebocoran karena kecelakaan atau secara tidak langsung melalui pembuangan
limbah yang tidak tepat menghasilkan polusi dalam bentuk emisi gas, kontaminasi
air larian, atau cairan yang dihasilkan dari pengomposan.
·
Nitrat dan Fosfat.
Nitrat dan fosfat
dibuang ke perairan dalam bentuk limbah rumah tangga, limbah industri, air
larian dari kota dan desa, dan limbah pertanian. Dampak yang mungkin terjadi
akibat adanya nitrogen dalam tanah adalah kondisi terlewat subur, pencemaran
pada sumber air minum yang berpotensi menyebabkan kanker.
3.
Sulfur dan Nitrogen
Oksida.
4.
Logam.
Biotransfer logam toksik dari tanah yang terkontaminasi
terhadap tumbuhan yang akhirnya dikonsumsi manusia dan hewan domestik lainnya.
Logam bisa berada dalam bentuk bagian dari mineral tanah, senyawa yang
terndapkan, diserap dalam pertukaran organik dan anorganik pada permukaan,
organic terlarut dalam larutan tanah, dan dalam tubuh biota.
5.
Pencemar lainnya.
Sumber pencemar tanah lainnya adalah feses, menyebabkan
penyakit cacing meningkat. Pencemar tanah yang lainnya adalah timbale (Pb) dari
bensin sehingga transportasi menjadi sumber pencemar terpenting
Sumber : google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar